Selasa, 28 Agustus 2012

Malam Ke-16 Februari Di Tahun Muda 2012

by ; Putra Dewa

Wirang..
Tengah malam ,bulan mandi hujan dirumahmu,
Aku menyalakan redupwajahmu di pintu
"kenapa malam ini kau datang dengan cara seperti ini?"

Aku gelisah semalaman,
suara-suara jangkrik menuruni atap rumah
angin melambai ke jendela
beginikah yang sedang terjadi padamu?

Mari berbagi denganku
dukamu ingin ku peluk
sukacitamu ingin kulukis ditaman

Jam 00:04
Nyala lampu kamar kemerahan
Cicak bersuara rendah seperti menghindar
Aku hanya sendiri disini,menciptakan langit_
Bintang bisa kulihat,tanpa meraihnya dari luar
Tapi,hujan diluar sedang bernyanyi untuk mu
sedih sekali_Hatiku jatuh bersama tetes hujan didaun mangkok

16/02/2012
24:36

Terlanjur

by ; Riell Riellga

Rintik hujan telah
mereda

Tanah berwarna
merah telah basah

Dia mati
Bersama luka
tak dapat di gali
lagi
Penyesalanmu

Mengapa ?
Harus berhianat
untuk membuat
hidup ,pelangi

CORETAN DI TEMBOK BELAKANG

by ; Aby Santika

1/
Ada yang menggodai tempat aku bersender menunggu kau berpulang,
dindingdinding panjang di sekujur pundak tertulis pesan paling jalang dari buah dadamu
mengendap seluruh subuh, sedang para lelakon hidup menghanyutkan kecupan sampai matahari tenggelam
ah, seperti sungai nuh berdarah-darah di atas kanvas buta,
-mengabadikan duka!

2/
Bergegas coretan perlahan memelan jantungjantung di balik ruang kosong dan reot
kaki bertemu kaki, lalu kisah porak poranda dengan pecahan mata batu begitu saja
" anginangin menuliskan ode yang melambai tanpa pesan"

3/
:hei, hunuskan aku sebilah jenawi berayun kepala! "teriakku di arah belakang"
kemudian tertegun pohonpohon yang kauagungkan seperti rebah di jalan Ilahi
: akupun kembali beralih mencari batas hitam-putih yang berterbangan

4/
Belukar juga mulai terbakar meski ada api yang membahasakan gigil ke ruas napas
kita berhayat dengan penuh gairah, sebab rindu begitu sengak menjadi rumus yang berputar 180 derajat
di sini, coretan berganti-ganti dengan angka, berabad-abad dan jelma doa dengan sujud mendengus
mata bersua menghitung keropok takdir nun jauh dan terbata-bata.

5/
Jika kau akan sampai sebelum keesaan menjebol tembok berlubang; menghambur sajak dirambati mimpi sengau
- kita tak ada janji tuk berlama-lama, di pangkuan selangkang
dan tak ada jejak coretan pada tanah yang masih terpeta dengan gemuruh
: hati, alangkah kita tak berjarak dari tubuh kita

Bandung,
28 Agustus 2012.

Hujan

by ; Duta-D

seperti juga aku
rerumput
dedaun
pun
rindu padamu
; hujan

Palembang, 28 Agustus 2012

IJINKAN KUPANGGIL KAU..IBU


by, Sri Sudarianti

Ini kali ketiga
setelah beberapakali aku surut langkah
berdiri aku, diberanda rumah tua
duh, masih seperti 25 tahun yang lalu
aku datang dengan hati kelu

Perempuan tua
duduk diam-diam dipojok jendela
dingin tatapnya, surutkan langkah
lalu, panas mengaliri raga
menjalari nadi-nadi yang berdarah
mengalir
deras
hingga terciptalah telaga

Maafkan..
t'lah kuuntai ingatanmu dengan tibaku

Maafkan..
t'lah kurajut dukamu dengan salamku

Maafkan..
t'lah kucuil lukamu dengan wajahku

Duhai, Perempuan tua

ijinkan kupanggil kau..Ibu
untuk duka yang kita gayut bersama

ijinkan kupanggil kau..Ibu
untuk bening matamu yang selalu basah

ijinkan kupanggil kau..Ibu
untuk luka yang kau simpan sejak lama

Namun kataku, hilang makna
Namun bibirku, hilang suara
hingga lenguh yang kita lagukan bersama
terbang bersama angin melalui jendela
berputar-putar di cakrawala
lalu kembali lagi memeluk sukma

Sumbawa Besar, 25 Agust '12

BUDA KLIWON DUNGGULAN

by ; Dg Kumarsana

Menatap penjor menjulur ke atas
langit mendung menanti air di tepi angkasa, adakah batas cuaca
kutitip di seberang tanpa perlu menghalau awan, biarkan!
biarkan sesaat asap ini memanggil manggil tubuh yang butuh kedamaian
bunga bunga yang mengubah doa terselesaikan dalam kecintaan
semesta

Menatap penjor menjulur-julur langit
mendung disenyapkan genta genta mengalun
Dewa dewa menari, hujan urung turun namun tanah tak selalu basah
para bidadari yang menghabiskan waktu berhari-hari dalam satu bait :
karenanya, berpuisilah
jangan biarkan sunyi bumi ini tanpa senandungmu
jangan hiraukan sunyi satu malam bergeming lampaui wajahmu
sekalipun ayat ayat kidung mengalir dalam satu irama :
nyanyi para dewa dewa langit

Menatap penjor menjulur semesta
awan yang bersembunyi, lindap di hati
Inikah kedamaian? runtuhan bunga-bunga yang menciptakan hujan sebagai tirtha membasah
jiwa kami

Galungan dalam kejelitaan menatap hasrat, dewa dewa langit tersenyum riang berkendara awan putih bermahkota kemuliaan menyemburkan kedamaian ke semua penjuru jagat

Bidadari bidadari melambaikan selendang terbuat dari serat serat cinta kasih senantiasa setia membagi bagikan kemenangan, membagi-bagikan harapan, berbagi mimpi yang berkemas dalam kenyataan sebelum embun pagi menguak batas hari

Menatap penjor menjulur julur hati
langit mendung melempar pernik-pernik cahaya
dari kelopak yang basah

Lereng Pengsong 2012

AKU BANGGA MENJADI ORANG KAMPUNG

by ; Agus Chaerudin

Jika aku adalah palu
akan ku tumbuk kerikil-kerikil batu menjadi pasir kasar
dan kujual sebagai bahan bangunan
untuk di jadikan tiang beton penyangga gedung- gedung bertingkat
dan penyangga jembatan layang
yang ada di kota
lumayan hasilnya untuk menyambung hidup beberapa hari kedepan

Biarlah aku hidup
di desa menjadi orang kampung berteman sungai dan gunung
hutan dan ladang
walau pun aku miskin tak punya sawah aku akan menjadi cangkul sebagai penggarap dengan upah bagi hasil
namun kujalani dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh
karena itu lebih terhormat di hadapan Tuhan
dari pada aku harus kekota menjadi pengangguran disana
luntang-lantung menahan perih perut yang perlu diisi makanan yang akhirnya membuat nasib jadi pengemis, penodong, penjambret dan juga jadi pembunuh
hanya karena perut jangan sampai kelaparan

Aku bahagia
kerja kerasku menuai hasil
di hadapan Allah mau pun di mata masyarakat
aku jadi lebih terhormat
karena kepandaianku mengolah sumber daya alam tanpa harus merusak alam itu sendiri
buat apa kekota, jika didesa membutuhkan tenaga dan keahlian kita

Aku bangga menjadi orang kampung . . . .

(AC270812) 20:46WIB
KUTABARU-TANGERANG
BANTEN

LUKISAN PUISI, ITU UNTUK?

by ; Sekeping Hati To Dilla

Engkau melukis puisi , itu ?
Namun nyawa bukan ragaku
Bukan nafasku

Jua bukan kharackterku

Kau pungut daun, namun kau nikmati jua buahnya !
Mengapa ?
Agar kutau !
Agar aku melihat !
Hingga tamparan gundah, melebarkan senyummu.

Batang puisimu adalah senyawaku
Disetiap aksara yang tercipta
Sedikit merasuk sukma
Membelai manja dalam nyata.

Hai kau !
Penetral rasa, menyimpan makna
Mabukku karna hujam cadasmu

: Kusuka.

2708'12

CERITA DI BALIK KELAMBU MALAM


Karya ; Rahman Garmana

tatap matamu berbinar
menghujam jantungku
merah bibirmu bergetar
menawarkan kegairahan

aku menjemput
rindu yang kau berikan
kutumpahkan cinta di dadamu
yang pasrah dalam keresahan

desah nafasmu memburu
detak jantungpun gemuruh
merengkuh hasarat ku
membawa terbang keindahan

kau dalm pelukku
geliat tubuhmu, membawaku
melayang jauh ...
hingga puncak kgairahan asmara

butir peluhpun luruh
di sekujur lekuk tubuh
keindahan ekspresi cinta
jadi cerita,,, di balik kelambu malam ...


27/08/2012

Catatan kecil dinihari

by ; Duta-D

Aku ingin menikahi kata lalu melahirkan cerita dari rahimnya. Kelak akan kudongengkan untukmu setelah ia dewasa dan mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Tak perlu menunggu lama, sebab aku akan menuliskannya pada selembar sejarah dengan jejak-jejak kaki di sepanjang alur hidup yang akan engkau lalui dengan namaku untuk kau kenali sebelum pagi beranjak pergi.

Palembang, 26 Agustus 2012

Langkah

by ; Aksara Patah

langit rekah
fajar pecah
cerah
indah

kupu menari
angin memuisi
pada langkah diri
untuk sebuah janji

"ini ibadah"
bisikku lemah
seiring langkah
bareng doa ayah

lalu
engkau menunggu
diantara bangku bambu
:guruku
:mursyidku

Senja untuk kekasih

by ; Syair Kelana

Senja berselimut mendung
Hanya kelabu
Seperti bayang wajahmu
Seperti sisa air matamu
Jemari mengusap gelisah
Merangkai untai aksara
Maka menjadi "senja"
Terimalah..
Meski tak seindah senja kemarin
Senja ini..
Tanpa rasa
Hampa
Tanpa cinta
Hambar
Tanpa luka
Karna tlah pupus
Tapi tetap kupersembahkan
Karna senja..
Pernah hadirkan rindu
Pernah hadirkan keindahan
Pernah hadirkan kedamaian

Senja tnpa warna
Hny untuk mengenangmu
Tak lebih

Palangkaraya 27082012

Sabtu, 25 Agustus 2012

Sebak Rinduku

by ; Angel Bintang Parahyangan

Hilang sebuah harapan,bagaikan waktu yang terhenti.
Cinta tertimbun,bagai awan kesuraman.
Rindu terbendung,tersebak angin.,jatuh berguguran daun ditanah.berimbun menguburkan rasa.

Jiwaku semakin ranum,tak padamkan gundah dalam hati.
Resah kian terpancar dalam naluriku.

Hanya wajahmu yang bermain dimataku.
Saat malam memjelma dikaulah sejuta mimpi pada malam syahdu.

Benarkah ini rindu??
Atau sekedar ilusi menghantui angan dan fikirku semata.

Sementara ada sebuah penantian dikesunyian yang tak ku tahu.
Pada siapa aku meminta?
Pada siapa aku merindu?
Pada siapa aku merayu?

Setiap kata dalam bait masihkah bermakna?,

Al-Majardah 22-08-2012

Hati ini Semakin Rapuh

by ; Nuchie Naraga

Berjalan sendiri di kehidupanku,
Sekian lama ku mencari arti,
Seperti rumput kecil di tengah gurun,
Sepi dan selalu sepi,

Rapuh aku,
Hati ini semakin rapuh,
Mungkin akan terjatuh,
Sebelum fajar menutup tirainya,

Haruskah aku berlutut di bawah langit-NYA,
Berharap hujan menyirami aku yg gersang,
Hingga akan tumbuh seperti aku yg lainnya,
Semua akan jadi semestinya,

Sebelum gelap datang,
Aku masih berharap seberkas sinar akan terangi di malamku.

PHG 220812 NN

Dunia maya punya berita

by ; Tarni Kasanpawiro
----------------------------
Jengah kumelihat percintaan mereka
Jin-jin penunggu gedung-gedung mewah dengan raksasa tanpa mata
. . . .
Mereka lupa dengan tugas-tugas pokok mereka
Menjaga agar putih tetap menjadi putih dan merah tetap menjadi merah
. . . .
Kabut menyabut gelap menyekap saat mata tak lagi menyelinap
Ada kesenangan sesaat yang menggelitik di balik kain brukat
. . . .
Mereka lupa ternyata masih ada tuyul-tuyul iseng dengan keisengannya
Satu mata mereka sengaja dibiarkan jatuh di celah-celah jendela
. . . .
Dunia maya gempar, peri-peri penunggu istana menggelepar
Cahaya-cahaya berpendar dari berbagai arah membentuk lingkaran
. . . .
Burung-burung berkicau, ah bukankah itu sudah biasa ?
Dinding-dinding putih di sana tetap mengelilingi mereka
dengan kokoh dan diam seribu bahasa ................. ???
. . . .
Wah wah wah inilah dunia kita

23 agustus 2012 mengigau di tengah malam buta

Ketika kapal hendak berlayar

by ; Syair Kelana

Deru angin meretas jiwa
Pada sebuah akhir cerita
Nafas bergolak tertahan
Luruh juga air matamu itu
Mencoba menepis isak berdetak
Lirih terucap layaknya desah
Bibir pucat tnpa warna
Dan senyum terpaksa disudutnya

Mendung mulai pasang
Sederas hujan senja ini
Tumpah di pipi merona
Tangismu memecah luka
Ketika kapal hendak berlayar
Tak mampu lambaikan tangan
Salam terkepang
Kaku membisu

Ketika kapal mulai berlayar
Ada rasa jiwa tertinggal
Ada cinta teraniaya
Tersangkut di pucuk cemara hatimu
Meninggalkan bekas nelangsa
Waktu tak pernah memberi jawaban
Tentang pertemuan kelak
Karna semuanya bisu

Pelabuhan "semayang"
Balikpapan 1998

Surat Katarak

by ; Laila Situs

Sebuah jalan dengan teriakan tegap
Penuh jeram menjalar dengan darah
Sukma di tata dengan angka-angka rupiah
Lalu buang dibuai sampah

Dengan tiba berpadankan lumpuran tanah
Tanpa peluru senjata
Tonggak tegak
Lupa dengan batokan tunasnya
Tumbuh tanpa aparatus ideologinya
Tiba mencair dalam bejana
Di selaput peluruhan beta

Hujan mata bahkan selalu bersua
Antara jas me-rah dan lu-rah
Saling berebut di tahta

Sekarang
Surat tiba:
Punakawan harus segera ditata
Di barisan adi hegemoni ketua

Benar surat katarak!
Berjubah senjata tanpa titik koma
Pelatuk siapkan bara
Surat harus merdeka.
Nasib yang diselimuti kabut perah)”
23 Agustus 2012

LEPAS CUMBU NESTAPA

by ; Sofia Alfajar

belaian sang bayu
membelai lembut menelanjangi
gejolak rasa
sedangkan embun masih menggatung
di pepucuk daun
hangatkan beku jiwa
berkobar gelora

menggapai selarik aksara penuh warna
memenui cawan cawan harap
melepas cumbuan nestapa

hongkong 24-8

SAJAK DINI HARI

by, Sri Sudarianti

Dini hari
hatipun masih bernyanyi
menari-nari
walau bulan sudah tak ada lagi

Dini hari
Jangkrikpun enggan bernyanyi
mungkin telah letih
hingga sembunyi dibalik kisi-kisi

Duh,
detik kian berlari
tinggalkan bulir bulir mimpi
hingga tidur tak lagi mewangi

wahai..
t'lah kulayari hari
dengan bidukku sendiri
tak inginku siapa menemani
ku hanya ingin berbagi
hanya dengan bayanganku sendiri

Kebayan, dini hari 24Agust'12

Kamis, 23 Agustus 2012

Penerbit ; Tuas Media Banjarmasin Tebal ; 155 halaman ISBN : 976-602-7514-12-6 Editor ; Pidrian Syaikhal harga ; Rp. 25.000,- (belum termasuk ongkir) menerima pesanan untuk cetakan kedua. Penyair ; Duta-D, Pidri Esha, Embu Tara Ratulloly, Maduretna Menali, Alex Beyour Self, Refdinal Muzan, Aby Santika, Jo Prasetyo, Asral Sahara, Muchlis Darma Putra, Endik Koeswoyo, Ririen Wahyu Setiarini, Ninkz Saje Laa, Sugiyatno DM, Syamsul Noor Al-Sajidi, Astry Anjani, Ari Ryan Pasalimapuluh, Erik Nusantara, Yuyun Ika Wardani, Rakai Pamenahan, Aan Berdarah, Buana Kembara Senja, Larung Biru dan Elang Senja. CERMIN By ; Syamsul Noor Al-Sajidi Pernah suatu kali kusinggahi keteduhan matamu dalam gerimis keharuan aku datang mengetuk pintu kamarmu tapi dik, bukan untuk mencumbu tapi dik, bukan itu tetaplah, berbaringlah dan biarkan kubenahi selimutmu esok, pasti matahari dan bulan luruh bersimpuh di pangkuanmu :ibu Palembang, Dzulhijjah 1430 H "Dua puluh empat Penyair yang menghimpun puisi mereka dalam antologi ini telah menganyam kata-kata bertuah menjadi mosaik cinta dan kasih sayang yang agung dan suci untuk tanah air, bangsa, negara dan Tuhan. Dalam kemudaan, mereka tertawa kepada bumi dan alam raya." (Korrie Layun Rampan, Sastrawan Indonesia, pendiri dan pengelola Rumah sastra K.L.R dan PDS Korrie Layun Rampan) "Dan Puisi adalah cahaya yang membangun energi, semoga bangsa ini kembali berbudaya." (Acil "Bimbo", Musisi dan Seniman)


Selasa, 21 Agustus 2012

Lalu Getah

by ; Laila Situs

Menyisir di batang basah
Menyiur tak ubahnya pandangan parah
Tertuju dalam aliran rotasi searah
Dengan corak yang bertapa
Lalu bilah-bilahpun mulai berhambur dengan tawa bisunya
Lalu dengan anginan kata-kata gagu,Siapi ia bertabuh dalam kain rumahnya,
Lalu menyusupi pori-pori dagu yang panjang di palungan tandunya
Sejengkal, rebah
Terkapar getah
Lalu membatu
Dalam raungan pintu cemeti kuburnya
Berjarak, di rumput-rumput bernama.
11.7.12

Sampai Kapan

by ; Lambaian Ilalang

Aku tahu
ada cinta yang telah
bertahta dijiwaku
ada rindu yang bernyanyi
tentang kamu
yang tak kan bisa
terhapuskan oleh waktu
walaupun perih terkadang
hadir merajamku

Aku tahu
rasa ini membuatku kian
rapuh
rindu ini telah menyiksa
siang malamku
dan tak kan bisa
kuhilangkan dalam sunyiku
karna bayangmu begitu
nyata dimataku

Wahai jiwaku
sampai kapankah kita akan
tersisih
hanya bisa terus menahan
segala perih
sedangkan waktu terus
berputar merubah hari
tinggalkan kita yang
mendesah dalam sepi

Duhai jiwaku
ingin hati terus bernyanyi
menembang hari
berhiaskan canda dan tawa
walau sendiri
biarpun sunyi terus
mendekap relung nurani
sampai kematian akan
datang mengubur perih

kota pesisir
20/08/2012

Bulan Syawal Yang Kujelang .

by ; Agus Chaerudin

Sebulan penuh
di Ramadhan milikMu
Ya Allah, Ya Tuhanku
di tiap detiknya kurenangi do'a
dan sholat malam dengan tulus dan ikhlas penuh kepasrahan
harapkan kubasuh dosa-dosa dan menghapusnya dari seluruh jiwa raga
dan hati di kalbuku

Di shaumku
yang ku jalani
dari mulai imsyak hingga Adzan Maghrib
ku serahkan pada Mu karena itulah bukti baktiku yang dapat kutunjukkan hanya kepada Mu
Ya Allah

Namun kini kuharus berpisah denganmu wahai Ramadhan yang penuh barokah
dalam tafakurku ini
linangan airmata membasah di pipiku
terasa sesak dadaku hingga sulitku bernafas karena aku takut di tahun depan tak dapat lagi menjumpaimu lagi duhai Ramadhan

Esok ku kan jalani hidupku di bulan Syawal
semoga hikmah yang kudapatkan darimu Ramadhan mengiringi hidupku dalam sifat, tingkah laku, dan ucapan lisanku
untuk selalu santun bertutur dan bersikap . . . .

(AC180812) 19:19WIB
KUTABARU-TANGERANG
BANTEN

Lengang

by ; Duta-D

aku tengah mencumbu
sepi di teras rumah
kubah-kubah bisu
sajadah merah
merindu jamaah
selepas ramadhan
lengang pun tiba
kembali seperti biasa

Palembang, 2 Syawal 1433 H

Kata Tak Pernah Mati

by ; Imam Sapargo

Semua berawal dari nama-nama
Yang diperkenalkan Tuhan kepada Adam
Meski ada keraguan bagi malaikat
Dan kesombongan iblis atas Adam dan nama-namanya
Dimana setiap nama terdiri dari sebuah kata-kata
Yang sekali diperkenalkan tidak akan pernah diam
Ia berubah, ia bergerak, ia berjalan, ia hidup, ia hadir bagi manusia
Nama-nama itu, kata-kata itu, semua kehidupan itu
Bahkan sebuah angka memiliki nama dan katanya sendiri
Ini buktinya: kata air
Air yang jatuh ke bumi dari langit itu hujan
Air yang mengalir dicelah-celah bumi itu sungai
Air yang muncul dari dalam bumi itu mata air
Air yang muncul karena emosi itu air mata
Air itu nama, air itu kata, air itu hidup
Nama tidak akan mati
Kata akan selalu abadi
Hidup dalam semua dimensi

Home alone

Bumi Subal

by ; Laila Situs

Di sesaki hegemoni tanpa aparatus
Bisu buyu
Di kerokan batok berjejak parut
Kerikil keringat menyapu
Dengan senyum apati
Di kerongkongan paku
Dengan wasiat:
Tangan dan perut satu
Bersempoyong laku
Di padang hijau bumi subalku
Lalu
Tak pahit di nisan-nisan penjajahan anakmu
Meraja dengan tonggak kuku
Mencengkeram di kulit hitam dan putihku

Tak adakah raungan dari sebal-sebalnya waktu?
Tak terdengarkah petiran itu?
Semu kuah di gurun agung
Berselir suak di manisan merdu

Selasa, 21 Agustus 2012

Sabtu, 11 Agustus 2012

Pada Satu Sisi

by ; Arya Ksatria Kekasih Dewa

Dari awal aku sudah tahu
Aku sudah menduga siapa kamu adanya

Seharusnya
Aku membentengi diri
Tak seharusnya
Kugemakan senandung yang
membuai hati

Namun harus bagaimana lagi
Aku lemah pada satu sisi

Tak ada tameng tertangguh yang sanggup menghadang terjangan pesona ini
Tak mampu lagi kubahasakan kata
Selain kekaguman ini

Ketika hamba sahaya disapa tuan Putri
Maka sang fakirpun mengawang
Melayang-layang dimabuk kepayang

Lalu...
Salahkah aku
Bila menjadikan
fenomena ini sebagai Bunda dan ibunda dari seluruh pemikiran dan perenunganku...!?

Kini...
Dalam hening sepi
Ditengah kemelut jiwa ini
Dengan dada berdebar
Tulus kuucap maaf untuk situasi ini

Salam santun dalam damai
(Sambil menjura penuh hormat)

Wassalammu'alaikum...

AKK'D

Ngerawi

by ; Duta-D

kita sama diam
menyimak bisik air
desah riak dan gelombang
sementara bulan
masih mencumbu malam
dengan sinarnya yang paling temaram

kecipak dayung
merayu musi
lampu di atas perahu
pucat memeluk waktu
sejenak kita sama tergagu

byarr!
Baung sungai menggelepar
Hening buyar
Tak sia-sia penantian
Dan rokok terbakar berbatang-batang
; ada ikan untuk kita bawa pulang

Palembang, 4 Agustus 2012

Maratan Jagat Bumi Cinta


by ; Randy Setiabudi

beteriak kepada maratan jagat bumi
ngejerit di keheningan langit penuh bintang.
menyusuri alam dan galaxy akan memandangnya..
jiwa yang berteriak akan mendengarnya..

seakan angin mengembus kepada kelopak sayap yang berguguran
pada sebait kata ini.
bintang akan membalut kesedihan tersebut..
berdayung pada sacuil syair.

bersinar terang bersama berjuta rasa ..
rasa begitu yang terpesona...
terpesona pada tubuh yang mengalir darah yang selalu gembira.
gembira kedatangannya..
kedatangan sebuah syair yang satu hati dan satu cinta.,
yang selalu ada di bait-bait tersebut.

Bandung,9agustus2012

Tatapan Bilik Berbeda

by ; Ari Ryan Pasalimapuluh
Hari ini kita saling tatap
mencari siapa lawan siapa kawan
sering juga kita tertipu
lawan rupa kawan
kawan rupa lawan

Segelas teh goyang kita teguk bersama
merasakan setitik rasa
dimana gula
dimana teh
kita seakan bergoyang diatas altar pujangga

Kembali kita saling tatap
kini hati ikut berucap
saling memuja
saling bersyair

Kitapun gila
diatas penantian purnama cinta

Pekanbaru.08082012 23: 32 .Ps 50

( Coretan Anak Balai Lima Puluh )

Sedang Apakah Kau Malam Ini?

by ; Em Ha Je En

sedang apakah kau malam ini?
bercumbu dengan lelakimu yang jancuk itu kah? atau mungkin tengah meninabobokkan anakmu; yang aku tak tahu, masih rupanya; yang aku mau, dia tak sama dengan bapaknya; bedebah dan bangsat.

sedang apakah kau malam ini? semoga sehat selalu, juga tambah montok susumu itu. sebab, akhirakhir ini malam lebih beku, dan udara, gatal tangannya. buat kepikiran aku, untuk mu.

sedang apakah kau malam ini? asal kau tahu, aku masih belum sembuh, juga trauma berat, setelah kau perkosa aku; terluntalunta batinku; gila jadinya aku; menggilai dirimu.

sedang apakah kau malam ini? aku di atas rindu bertubi, tengah onani; membayangkanmu telanjang dan nakal; leherku kau gigiti; pusarku kau bikin geli.

sedang apakah kau malam ini? malam ini aku sakit hati!

09,08,2012

Negeri Para Nabi

by ; Syair Kelana

Sungguhkah kau tak malu tinggal ditanah yg tlah ditasbihkan suci.
Sungguhkah kau tak malu pada para Nabi leluhurmu.
Yg tlah mati2an berjuang merobah jahilliyah mnjadi beradab
Knapa kini sperti tak punya adab.

Wanita2 kami hny ingin mengais sedikit rezeki di negri tuan
Bukan menadahi air mani yg tuan hamburkan
Yg kesana karna anak2 nya menangis minta sedikit susu
Bukan untuk dijadikan budak nafsu

Lupakah atau perlu kami ingatkan
zinah itu perbuatan binatang
Memperkosa itu perbuatan biadab
Menghamili yg bukan istri itu perbuatan iblis

Wanita2 kami hny ingin sedikit uang tuk dibawa pulang
Bukan anak hasil perbuatan kalian yg jalang
Wanita2 kami hny ingin pulang membawa sedikit kesenangan
Bukan ulah tuan yg menambah kesengsaraan

Negeri para Nabi..
Negeri yg seharusnya dihuni org2 suci.
Maafkan kami Kanjeng Nabi
Kami hny sdikit memberi teguran
Sperti yg Kanjeng Nabi ajarkan

Astaghfirullah hal adzim.!!
Ocehan pagi 10082012

Sekeping Hati, Merindu Kasih-Mu

by ; Saving MyHeart

Malam ini kuundang rindu
mengembun kasih

Dari juntaian ribuan doa
cuba kusemai peputik cinta

Kuhelai lembar debuan lama
lenyaplah di angkasa
selagi doa dan harap
menjulang impian
segala yang tak mungkin
akan cuba kugapai

Demi rahmat-Mu di malam-malam
semulia Lailatul Qadar
keampunan-Mu kupohon Ya Illahi
mencuci gelap rohani
kembali sujud menjadi putih

(mlm 21 Ramadhan 090812)
virsa.ria_dspura

Sebuah Akhir


By, Sri Sudarianti

Baiknya kutrima saja angin yang bernyanyi
Baiknya kutrima saja ombak yang bergolak
Baiknya kitrima saja hujan yang tiada henti
Baiknya kutrima saja musim yang berganti

Telah kupagut sepi dengan sengaja
kukejar bintang dan rembulan tanpa arah
hingga, kudapati jiwaku dalam bara api
darahku panas
membara
mengelora
membakar keakuanku

Wahai..
Tabuhan gamelan dijiwaku kian menggebu
menggema memenuhi bilik-bilik kalbu
jantungku pecah
berdarah
mewarnai Agustus yang tak basah

Lalu..
butiran haripun jatuh
menggelinding
telah tanggal sebuah perjalanan
kini hanya kutinggalkan salam

Lombok, 9Agustus12

Selasa, 07 Agustus 2012

from the “trance moments” series:

by ; Juminten Grimis Rindu Rindu

SONETA SESUATU YANG PATAH
takut tiada lagi
nyeri, sedih, penolakan, penghinaan
serpih terakhir kehormatan diri
tersobek membuka
dilempar telanjang ke langit
para debu terpingkal-pingkal histeris

SONNET OF A BROKEN IT
afraid no more
pains, sorrows, rejections, humiliations
the last shred of self dignity
was ripped open
thrown bared to the sky
the dusts chortle hysterically

—rinaisenandungrindu/sonnetofabrokenit/sonetasesuatupatah/trancemomentsseries/chakradpsbali/jul2012/

Perempuan dari negeri awan

by ; Syair Kelana

Kuntum teratai mulai bermekaran
Menghiasi kolam warna pelangi
Bgitu sempurna paras ayu
Menebar aroma harum di negri awan.
Ketika air beriak..
Kolam bergolak..
Teratai trkoyak daun nya
Pedih perih sekujur raga
Hatinya luka..
Merintih dlm kesendirian.
Ach.. Perempuan berwajah bidadari itu menitikkan gerimis duka
Jatuh sampai ke negri sebrang
Tembang lara menggema
Membenturi sudut2 hati
Menggetarkan langit muram
Wahai siapakah pelipur lara
Yg mampu mengusap air matanya
Mampu membuatnya tersenyum kembali
Mengembalikan ceria wajah bidadarinya
Dan teratai bersemi dgn kuntum yg lebih indah.

Tepian malam 07082012

Senin, 06 Agustus 2012

Purnama 12

by ; Ahmad Kurniawan

pada semasa apa khabarmu akan teruntai
cemas menjelma hantu pada almanak yang terbingkai
saat bulan kembali bulat untuk kedua belas kalinya
dan masih hanya redupnya yang tertangkap dengan mata


seruntun bunga mulai berdebu diatas pekuburan kenang
aromanya juga mulai mengental akan luka
pada tempat dimana dahulu engkau pernah tersenyum
atau sepintas bahagia sempat tumpah membasahinya


pada separuh kisah yang terlukis disana
adalah segaris pada kanvas
adalah sewarna pada pelangi
adalah sebersit rasa pada hati


mungkin kisah itu belum menjadi sebuah kasih
dimana didalamnya ada rasa yang menggenang pada hadirmu
atau seayun kaki masih harus sujud pada batu
hingga menunggu adalah menjemputmu


Ahmad Kurniawan
29 Juli 2012

Lelaplah

by ; Duta - D

bulan, lelaplah
sebab titah Tuhan
ini waktunya kan tiba
untuk Matahari berjaga

lelaplah dengan gaun embun
lalu bangunlah saat senja
sebab malam akan gelisah
tanpa purnama disisinya..

Palembang, 4 Agustus 2012

Sketsa Malam Minggu

by ; Ari Witanto

Malam telanjang
Berpasang cinta kehilangan
Hakikat
Dalam luruh kehormatan anak manusia
Diantara fitrahnya

Pohon-pohon kusam
Rumput-rumput menutup mata lalu
Langit cemberut
Tanah-tanah kering yang segera menjadi
Petaka bagi penghuninya

AW,bekasi 14/07/2012

Oase

by ; Syair Kelana

Pulanglah kembara..
Tlah ku tunggu dgn telaga bening untuk melepas dahaga rindumu.
Mari kita reguk bersama..
Sambil bercerita tentang hari esok sperti yg pernah kita impikan.
Tlah kurangkai seribu puisi..
Merajuti hari2 menyimpan asa kehadiranmu.
Tidak kah kau lelah..
Menjelajah mimpi di kembara sunyi.

Pulanglah anak anis..
Disini... Dihati ini..
Masih banyak mimpi yg bisa kau rengkuh.
Untuk mengantarmu menuju kdamaian yg hakiki.
Daripada kau teteskan air mata di padang arafah yg gersang berpasir.
Disini.. Di dada ini..
Menangislah sepuas hatimu.
Disinilah samudra itu.

Pulanglah kekasih..
Kunanti dgn mahar sejuta cinta.
Kupersembahkan sepenuh rasa.
Kuhiasi dgn ketulusan jiwa.
Disini tak kan kubiarkan kau sendiri melayari sepi
Disini tak kan kubiarkan kau
Merenda kesunyian sendiri
Disini dermaga hati menanti
Untuk berlabuh hingga akhir waktu.

Puruk cahu 05082012

Sinaran Solar

by ; Saving MyHeart

Dihangat sang suria
aku resap aura cintaMu
menari-tari hati
di aliran listrik gelombang pantulannya
getaran sukma gelorakan rindu
tika gundah resah melayar sukma
kehausan dalam tangis
mencari redha sepanjang perjalanan

Suluhan cahayaMu
meruang ke relung jiwa
padukan aku di lorong-lorong barakah
cucuriku dengan sinar rahmat dan nikmatMu
menjantungi seluruh pembuluh nadi darah ini
agar kehangatan bersamaMu menjadi selimut kasih
hangat sewaktu dingin hati mengesan longlai qalbu

Biarkan aku terus melungsuri gelombang hangat suria ini
dengan riang hati izinkan kupeluk damaiMu ya Ilahi ya Rabbi

virsa.ria
050812

Letih


By ; Sri Sudarianti

Dalam banyak hari yang lena
aku bersedih akan waktuku yang hilang

Diiringi angin yang enggan berhembus
kumainkan nada-nada hidupku
lewat senar tanpa nada

Akh, ambil saja hatiku bila kau mau
atau buang saja bila kau tak mau
dalam malam tanpa bulan aku mencarimu
bintangpun sembunyi dalam kabut kelabu

Akh, telah kubangun istana pasir dipesisir
buih melumatkannya
dermaga jadi sunyi
perahukupun hilang sauh
hingga tak mungkin kuberlabuh

Lombok, 6 Agust'12

Ritus Sebatang Lisung

by ; Aby Santika

Aku mencatat sebatang resah yang tumbang dari pelupuk
dan bayangbayang percakapan yang berjela muasalmu
dari seribu batu berbelah dengan sekali tepuk
ketika ritus gemeretak menyentuh langitlangit bersemak belukar
hingga mimpi kelahiran ditarik kembali, ibarat melisankan kutukan
dari bibir bawahmu

Senyampang debu dari selangkangan memukul kayu tanpa ukiran
kecuali sepetak dada kusebut lambang dari jazirah
karena kenikmatan menusuk lubang lisung pertanda waktu ditabuhnya riwayat kehidupan
-menawarkan dahaga dalam kecipaknya mata air
yang muncrat menghardikkan serabutku

" Tuhan masih mengintip, di antara urat kemaluan "

O, aku tercerabut dari kuntum yang rekah katakata dusta
semisal adam ditundukkan khuldi: mencedrai dari dosa muasal manusia
membelah tanah dengan tongkat kemaluan
Duk !
Duk !
Duk !
bebunyi lisung bermata segitiga !

Sungguhkah telah tergelar pertempuran yang agung?
di kedalaman dunia sendiri, burung hudhud menggambarkan petapeta yang basah
dengan butir bulir putih yang asin, melata di kedua lembah dan tebing
hingga napasku tandus di gigir doadoa malam dari denting daun

Masihkah kau, mengapung mencari batas persujudan musim
atau berbagi segala rahasia yang tersampir dibibirku
O, saat gairah berjamaat dikiblatkan di lorong tubuhmu
aku perlahan sampai pada kabut yang dikacaukan suara kayu yang beralunan
: lisung !

Bandung,
06 Agustus 2012

Kata Hati Lewat Puisi

by ; Angel Bintang Parahyangan

Kataku bukan puisi...
Hanya rangkaian huruf Abjad ku jadikan kata.
Dan,
Puisi bukan kataku,tapi,
Hatiku yang berkata.

Mengutip ribuan kata hati menjadi sebuah goresan.

Darimu,darinya,dari mereka,dan dari kita...

Al - Majardah 06-08-2012

Jumat, 03 Agustus 2012

Balada Rohingya

by ; Linda Wani

ketika gema-Mu di ambang senja
jedakan kerjap pada kotak kaca
tentang beragam perkabaran fana
kunikmati detik, pada secangkir teh hangat
nikmati manisnya puasa pada dahaga jiwa

tak kuasa, jendela nanar lahirkan telaga
betapa perih cobamu Rohingya
terpancung hak memuja-Nya
di tengah kepapaan melanda
di saat pendar Ramadhan penuh rahmat harusnya kau miliki

pada siapa harus aku berkata
ini luka punya kita saudara seiman
apakah padamu para penguasa negeri
jangan menutup mata hati

aku tak punya apa-apa
hanya setangkup doa dan prihatin
kita tidak tahu rahasia Tuhan
semoga kemerdekaan hak beragama kau miliki
walau kemiskinan merajai

Padang. 22:09, Kamis 02-08-2012

Hati Lelah Dalam Rindu

by ; Senandung Syahdu

Malam merayap dengan penuh keheningan...
Jiwa di cekam rasa yang sunyi....
Pijar pijar alam yang berselimut kelam...dalam raga yang di rundung rasa rindu mendalam..


Suasana kian menjempit dalam lorong jiwa yang sunyi...
Rindu menggebu membalut raga melilit rasa...

Lelah ku rasa dalam sunyi menahan rindu...
Ooh angin yang berlalu...mungkinkah engkau membisikan rasa rinduku padanya..

Ooh angin malam..tolong bawa cintaku tuk membungkus rasa yang ada dalam jiwaku....

Hati mendesah dengan penuh gelisah..dalam goncangan asmara rindu..aku lelah...

Tirani kasih dalam rinai titian rindu....ke menunggu....terus menunggu....

Sampai rinduku terbalas dengan kasihmu yang tiada kunjung berahir dalam buaiankasih nan rindu...

Kembang Kertas

by ; Syair Kelana

Tlah kuambil satu persatu warna pelangi
Sperti yg kau minta..
Tlah kulukisi sayap2 hatimu
Ku puisikan di stiap detak nafasmu
Tarian mu makin gemulai dr sudut ke sudut..
Menebar aroma kenanga cinta
Kumbang2 berhamburan..
Menawarkan madu kehidupan di cawan kemilau emas
Tarianmu makin menggila..
Menyusuri segenap penjuru arena dzafin.
Aku terpuruk di ketiak wktu
Terdiam..
Tertinggal jauh di belakang
Menahan langkah perih pedih
Nyatanya cintamu bukan hanya untukku

Kembang kertas
Kusut masai..
Serpihan mu melukai hati ini
Menenggelamkan ku di kubangan derita
Kini makin diam..
Menikmati taburan racun kematian yg kau sisakan

Lorong memori 2005

Yang Terindah

by ; Lambaian Ilalang

Disini aku masih menunggu salah
satu dari yang terindah yang ada
dimuka bumi yaitu dirimu
Menanti
kebiasaan yang pernah kau
lakukan dan membuatku
menangis dan bahagia saat
itu
Entah dimana lelahku berhenti
dan menepi dari cinta, yang
terus menggerakan kehidupanku
dari waktu ke waktu

Cerita cinta
ini akan ku ceritakan padamu
nanti jika kau kembali untuk
menghangatkan hatiku yang
dingin hampir membeku, akan
kukatakan jika suatu saat nanti
kau
menerangi kegelapan jiwaku,
akan ku bisikan di telingamu
untaian kerinduan saat kau jauh
meninggalkankuSetiap malam
datang mataku sulit untuk
terpejam, aku takut tak dapat
menemukanmu dalam mimpiku,
aku takut tak dapat terbangun
dari tidurku dan tak dapat
melihat senyumu lagi dalam
hidupku
Sekarang aku seperti
penyair, yang menggerakan
tangannya untuk menuliskan
untaian kata-kata cinta

Aku seperti seorang jurnalis yang
menuliskan kejadian demi
kejadian dan memaparkan
adegan demi adegan dan
menjelaskannya kepada
kehidupan
Tapi terkadang aku seperti api
yang membakar
tubuhku sendiri, ketika kerinduan
itu tak lagi bersahabat dengan
hati

Kasak-Kusuk

by ; Ari Ryan Pasalimapuluh

Kasak kusuk kepala
aku tak ada
kau merenda makna
menjadikan mata embun suasana

Hai gadis Januari
aku lupa pertemuan siang malam
aku ingat senja,kau mengantar buka

Dari balik pintu bilik anak dara
aku menunggu kerudung putih
tersenyum penuh dahaga
Ah
aku kasak kusuk juga
ternyata kau ada di dompet tua

Pekanbaru.03 Juli 2012.13:44 Ps 50

( Coretan Anak Balai Lima Puluh )

Kata-katamu Kini Telah Terpasung

by ; Ivan Tiger

kata-kata yang pernah kau usung, kini telah terpasung.
tak ada lagi kalimat bermakna yang terasa indah.
gelak tawa candamu menghilang tanpa pesan,
hening terasa yang menghapuskan bening suaramu.
punah kalimat yang harusnya kudengar darimu
dan hampir hilang kenangan yang telah kubingkai,
karena terkikis kehilangan dirimu.
biarlah aku di sini hanya mengenang sisa-sisa kenangan
tentangmu yang telah lama menghilang.
namun tak pernah kulupakan tentang senyummu.
Aku akan tetap menjaga sisa kenangan itu,
sebagai bagian dari perjalanan hidupku
yang pernah kau berikan senyuman terindah untukku.
Agustus 2012

Kamis, 02 Agustus 2012

Sajak Di Pijar Purnama

by ; Duta - D

Sayang, bila engkau terjaga
dari lelap malam ini
cobalah tengok ke balik jendela
ada sepotong sajakku menggantung
di kedamaian pijar purnama
sebab selepas senja
aku telah menggoreskannya
dengan tinta rindu dan cinta yang sederhana..

Palembang, 24 Februari 2012

Malam

by ; Raka Slalusetia Nak Theparboethta

Malam..
Kenapa kau slalu hembuskan angin sepi..
Di kesendirianku tanpa orang yang ku cintai..
Dan kenapa kau slalu hadirkan bayanganya..
Yang slalu membuat lukaku semakin lara..

Malam..
Sendiri aku dalam kegelapanmu..
Terpaku teringat kenangan yang lalu..
Aku kembali meneteskan air mata...
Saat ingat dia yang ku cinta kini tlah tiada..

Malam..
Di mana kah kebahagiaan yang dulu pernah ku rasa,
Di saat diriku masih bersamanya..
Kenapa semua itu kini tak lagi ku rasa,
Setlah dia yang ku cinta pergi untuk selama lamanya..

Malam..
Ku slalu berdoa dalam sujudku.
Untuk dia yang kini meninggalkanku.
Smga dia di sana di tempatkan di tempat yang terindah..
Dan smga kelak ku dnganya di satukan lagi di surga..

"Sang pangeran kecil_

Hati Lirih Berbisik

by ; Nuchie Naraga

Tegak berdiri teguh,
Kini tergoyahkan angin berhembus,
saat mentari tumbuh dari masa lalu,

perlahan semakin rapuh,
saat hati lirih berbisik kenangan itu,
Tentang genggaman tangan yang harus terlepas,

aku merindukan masa lalu,
yang pernah indah dan menggelora,
aku memimpikan cerita yang punah,
tentang dunia indah walau berbeda,

2/8/12 NN
to: ASM

Ufuk Cinta

by ; Saving MyHeart

Di ufuk cinta
terasa kerdil
malu menatap cahaya
terbias ke relung jiwa
sejalur bayang kandil
mencarik jelaga di kelam raga

Berharap jingga keemasan sepenuh kasihNYA
kupohon lilin menjadi pelita membakar semangat jiwa
barakan api cintaku kepadaMu

Tiada mahu kandil padam sepanjang malam dan siang
kerana seluruh sukma merayu harap cahaya cinta kasihNYA
tak akan kunjung padam selamanya
di ufuk cinta hanya Kau penyalanya

virsa.ria_dkotasinga
2nd Aug 2012

Cintaku Retak

by ; Nurul Maulida Nurlida

Indahnya masa lalu selalu terbayang olehku,
dimana kita saling bercanda tawa dan berbagi senyuman.
Rupa wajahmu selalu terlukis dalam hatiku,

entah kenapa ku tak bisa menepis semua bayangan itu.

Kini cintaku telah retak,
membuatku semakin khawatir,
berbagai cara telah ku lakukan
namun tak bisa bertahan lama.
Masih adakah cara untukku
hanya demi mengokohkan cinta?

Aku ingin menangis
namun ku tahu
linangan air mata tak berarti lagi bagiku.

MASIHKU

by ; Mey Hesti Afa

Menyusuri belantara bisu
Merapal mantra mantra rindu
Memujamu

Sedang jiwa entah dimana
Raga pun tak lagi nampak
Sirnakah hanya bayang?

Lagi,
Kutunggui janji
Yang kuyakini kan terpenuhi....

010812

Rabu, 01 Agustus 2012

Setitik Debu

by ; Nda Clalusetia

Mungkin aku hanya setitik debu
Yg menempel di hatimu
Tak berharga dimatamu
Tak ubahnya seperti kotoran

Yg menempel di kulitmu
Sehingga kau perlakukan aku semaumu
Dimana hati nuranimu

Tak bisakah kau melihat tulusnya cintaku
Yg mencintaimu tak pernah menuntut cintamu
Dan ku rela kau sakiti demi kebahagiaan mu.
2012

Jarak Itu Semakin Jauh

by ; Adri Sandra

kita kembali berlayar, menuju sebuah pulau
tapi musim di matamu buram dan keruh, menguap di udara
memayungi jalan perahu

"badai itu, menggelembung dalam diriku!" ujarmu
seketika gelap merapat, kerdip lentera bercermin dalam buih
aku tetap mendayung, malam dan angin berselisih

dan badai dalam dirimu bertiup kencang, menggelombangkan laut
membentur dinding-dinding karang, hujanpun gugur dari awan
merintik sepanjang gelap menutup jalan ke tujuan

"kita entah di mana!" katamu
"kita entah siapa!" kataku

di laut yang sama, berbenturan angin dan cuaca
sebuah pulau; perjalanan malam ke siang, siang ke senja
jarak itu semakin jauh, digulung kilau

"kita di alam mimpi!" ujarmu
dan kita merasakan tak lagi punya negeri
selain musim dan kabut, berarak dalam diri.

Air Hitam, 12)

Hijrah Menuju Waktu

by ; Aby Santika

Berawal dari sini,
kesetiaan bermalam beribu windu di garis alismu
menitipkan hidup dalam jarak dan kata
mungkin angin bisa menjauh di luar sangka
namun pinangku diamdiam menumpulkan jarak
meski kau gemetar terperangkap perburuan

Ku cintai kau, meski lenguhku lebih nisbi dari gerak waktu
hingga hijrah menuju sengau rembang usia
kejelitaanmu mengapung amsal buluh perindu bersulur di tubuhku

- dalam hitungan kala, kuhijrahkan waktu bersamamu
dan kurapatkan telunjukku menggambar rautmu

Kurasai gelapku menuruni seluruh cerlang aortamu
mi'rahku tidak seperti kepondang tanpa dedaunan
berkicauan dalam orkestrasi suara awal masehi usia kita
dipenuhi janji, melesungkan heningku
; di jalan ini
kemudian berdiam dipenuhi nasibmu

Ah, bukan kesementaraan saat tubuh rubuh ke muara
bila kita berkisah penziarah yang berjalan serupa melafal alif ba’ ta’
rautmu pernah di utus ke sepotong pencerahan takdir
sampai mengingatkan kerinduan itu menuju satu, atau ketiadaan
lalu hijrahlah pilihan yang melampaui masa
menuju waktumu, masihkah?

Aby Santika

Bandung,
01 Agustus 2012

Tanya Dari Seberang

by ; Luluk Andrayani

Bapak
bolehkah aku bertanya kabar
tentang gubuk di lereng gunung itu

tempat kecilku dulu berteduh
bermain gundu bersama tiupan bayu

apakah sudah usang termakan waktu
kusam penuh debu
berlubang digerogoti anai-anai kelabu

apakah sudah roboh merata tanah
tanpa pernah engkau jamah
sehingga lupa bahwa itu amanah

atau
telah engkau gantikan dengan istana
yang gemerlap dengan ukiran mutiara
sehingga aku tak bisa mengenalinya

jawablah Bapak
aku merindukan rupa kembang
namun belum tahu kapan pulang
dari menambang di tanah seberang

Oleh: Luluk Andrayani
MOS, 06012012

Lukisan Rasa Di Malam Buta

by ; Ari Ryan Pasalimapuluh

Luka kaki
sampai rasa hati
pedih menggelagar
saat itu aku melukis kau
tapi
kenapa kau diam ?

Aku hilang angan
terseok langkah
menapaki jalan diri
aku tetap ada
menempuh kasta
walau
darah kian membasah langkah
tapi
kenapa kau diam ?
jauh kian jauh
aku lukis wajah titian darah

Pekanbaru.30 Juli 2012.00:54 Ps 50

( Coretan Anak Lima Puluh )

Sang Perindu

by ; Nuchie Naraga

Waktu telah panjang terlewat,
Jarak kini panjang terbentang,
Ikatan terputus oleh keadaan,

Masih tersimpan dalam hatiku,
Sebentuk rasa yang berakhir sendu,
Kau selalu penuhi aku yg layu,

Coba kau lihat aku,
Inilah yang selalu kan jadi perindu,
Belai kasihmu ingin ku ulang kini di waktuku,

Aku yang selalu merindukanmu,
Memimpikan hangat pelukmu,
Yang dulu pernah ku rasakan dalam bagian hidupku,

Aku akan selalu disini jadi sang perindu.

1/8/12 NN

Indahnya Bayangmu

by ; Senandung Yang Terpasung
Mengintip rindu disebalik
air hujan yang semakin deras
memenuhi pandangan,

mengeja namamu diantara
rintik_rintiknya yang menawan,
harapkan kau datang bawakan
sejuta keindahan ,

sungguh hanya mampu lantunkan
doa dalam indah harapan,agar
dirinya pun selalu setia dalam
titian cinta yang telah terlaksanakan .

south,01,08,2012.

Bulan Maghfirah

 by ; Said Dacho
Dengan terbenamnya mentari sya’ban terakhir
Kau pun melabuhkan tirai mu
Layak nya putaran alami mu setiap tahun
Kami pun menitiskan air mata syukur
Allah Azza Wajalla Tuhan kami dan Tuhan mu
Membenarkan kami beramal, beribadah, bertasbih
QiraatulQuran dan semua amalan yang di Sunnahkan
Nabi Muhammad Sallalla Hu alai hi wassalamm.

Moga setiap detik didada mu kami dalam rangka
Beramal dari segi lahiriah dan batiniah
Kepada Allah Robbul Izzati..

Ramadhan..
Kedatangan mu dinanti-nanti
Oleh para Abdidin, Mukhlisin Solehin dan A’milin
Juga Seluruh Ummat Muhammad saw yang bersyahadah…

Satu yang kami harapkan pada Mu Duhai Ramadhan
Moga kami tak kan sesekali mempersiakan keberadaan mu…
Dan yang amat kami harapkan dengan izin Allah
Moga Lailatul-Qadr.. yang sememangnya
Didambakan setiap hamba yang beriman
Kan dapat kami temui akan
Kehadiran nya…

Jazza Kalla Khairan Khatsira
Ya Ramadhan Al-Mubaraq..

Saudagar Cinta @ Romiezal
Ramadhan Al-Mubaraq
Bumi Bokara
Teratak Zal
8:55pm
01/08/2012

Sajak Malam

By, Sri Sudarianti

Sepi tak pernah alpa
dari rindu merindu
mengusik mimpi
yang bertengger
di tepi malam hari

akuku yang sendiri
bermain dengan imaji
yang mengintip pada bayang hari
akh, bah'gia hanya ada dalam kata
larut dalam makna dialektika

Duh..
baiknya kureguk saja
air pelepas dahaga
dalam telaga jiwamu
hanya dalam hatiku saja

Lombok, 31Juli12

Cinta Abu-abu

by ; Prahara Bulan Gerhana

wajah,
benarkah engkau
yang tersenyum di sana
mengoda lamunanku

aku,
yang merindu
dan mendambakan mu
dalam kekacauan mimpi

cinta,
benarkah yang ku kira
seperti pertanda yang kau isaratkan
dalam setiap bahasa hati mu

aku,
menunggu kamu
dalam nuansa abu-abu
Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah