by ; Aby Santika
Berawal dari sini,
kesetiaan bermalam beribu windu di garis alismu
menitipkan hidup dalam jarak dan kata
mungkin angin bisa menjauh di luar sangka
namun pinangku diamdiam menumpulkan jarak
meski kau gemetar terperangkap perburuan
Ku cintai kau, meski lenguhku lebih nisbi dari gerak waktu
hingga hijrah menuju sengau rembang usia
kejelitaanmu mengapung amsal buluh perindu bersulur di tubuhku
- dalam hitungan kala, kuhijrahkan waktu bersamamu
dan kurapatkan telunjukku menggambar rautmu
Kurasai gelapku menuruni seluruh cerlang aortamu
mi'rahku tidak seperti kepondang tanpa dedaunan
berkicauan dalam orkestrasi suara awal masehi usia kita
dipenuhi janji, melesungkan heningku
; di jalan ini
kemudian berdiam dipenuhi nasibmu
Ah, bukan kesementaraan saat tubuh rubuh ke muara
bila kita berkisah penziarah yang berjalan serupa melafal alif ba’ ta’
rautmu pernah di utus ke sepotong pencerahan takdir
sampai mengingatkan kerinduan itu menuju satu, atau ketiadaan
lalu hijrahlah pilihan yang melampaui masa
menuju waktumu, masihkah?
Aby Santika
Bandung,
01 Agustus 2012
namun pinangku diamdiam menumpulkan jarak
meski kau gemetar terperangkap perburuan
Ku cintai kau, meski lenguhku lebih nisbi dari gerak waktu
hingga hijrah menuju sengau rembang usia
kejelitaanmu mengapung amsal buluh perindu bersulur di tubuhku
- dalam hitungan kala, kuhijrahkan waktu bersamamu
dan kurapatkan telunjukku menggambar rautmu
Kurasai gelapku menuruni seluruh cerlang aortamu
mi'rahku tidak seperti kepondang tanpa dedaunan
berkicauan dalam orkestrasi suara awal masehi usia kita
dipenuhi janji, melesungkan heningku
; di jalan ini
kemudian berdiam dipenuhi nasibmu
Ah, bukan kesementaraan saat tubuh rubuh ke muara
bila kita berkisah penziarah yang berjalan serupa melafal alif ba’ ta’
rautmu pernah di utus ke sepotong pencerahan takdir
sampai mengingatkan kerinduan itu menuju satu, atau ketiadaan
lalu hijrahlah pilihan yang melampaui masa
menuju waktumu, masihkah?
Aby Santika
Bandung,
01 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar