by ; Syair Kelana
Deru angin meretas jiwa
Pada sebuah akhir cerita
Nafas bergolak tertahan
Luruh juga air matamu itu
Mencoba menepis isak berdetak
Lirih terucap layaknya desah
Bibir pucat tnpa warna
Dan senyum terpaksa disudutnya
Mendung mulai pasang
Sederas hujan senja ini
Tumpah di pipi merona
Tangismu memecah luka
Ketika kapal hendak berlayar
Tak mampu lambaikan tangan
Salam terkepang
Kaku membisu
Ketika kapal mulai berlayar
Ada rasa jiwa tertinggal
Ada cinta teraniaya
Tersangkut di pucuk cemara hatimu
Meninggalkan bekas nelangsa
Waktu tak pernah memberi jawaban
Tentang pertemuan kelak
Karna semuanya bisu
Pelabuhan "semayang"
Balikpapan 1998
Mencoba menepis isak berdetak
Lirih terucap layaknya desah
Bibir pucat tnpa warna
Dan senyum terpaksa disudutnya
Mendung mulai pasang
Sederas hujan senja ini
Tumpah di pipi merona
Tangismu memecah luka
Ketika kapal hendak berlayar
Tak mampu lambaikan tangan
Salam terkepang
Kaku membisu
Ketika kapal mulai berlayar
Ada rasa jiwa tertinggal
Ada cinta teraniaya
Tersangkut di pucuk cemara hatimu
Meninggalkan bekas nelangsa
Waktu tak pernah memberi jawaban
Tentang pertemuan kelak
Karna semuanya bisu
Pelabuhan "semayang"
Balikpapan 1998
Luar Biasa, bisa buat aku menangis :'
BalasHapus