Minggu, 18 Agustus 2013





Judul Buku
Kumpulan Puisi Mimpi Hujan
Penyair
Duta L. Dudikoff
Penerbit
Ladang Pustaka, Jogyakarta & Tavern Artwork
Desain cover
Nurhayat Arif Permana
Foto cover
Marta Astrawinata
Harga
Rp. 30.000,-
contact person
087897523751/kudakudabesi@gmail.com

Sajak Gelandangan

by ; Agung Zhou - Lee

sajak kami mati
ditembak Pak Polisi.
katanya ngelantur ke sana kemari
dan kami membacanya di jalan-jalan
tanpa busana rapi.

maka dari itu
Pak Petinggi jadi ngeri
ndekem gemetaran di balik kursi
katanya, kami sialan dan tak tahu diri.
apa salahnya dengan sajak kami bernyanyi?
tralala-trilili, esok makan atau nggak
kapan mereka peduli?
lalu apa hak mereka melarang kami?

Lohgung, 12 Agustus 2013

Pada Sebuah Pelayaran

by ; Riyanto

Dan kapal-kapal itu pecah di tangannya sendiri
meninggalkan luka pada hatimu yang dermaga
Kekasih

Gelombang tetap menggulung
ombak meriak sepi, menepi
menegaskan garis-garis pantai

Dan nelayan kembali memuara
dengan sederhana sampan
dari sepohon jati yang roboh

Di belakang rumahnya
batang-batang bambu menjadi penyeimbang
ia berlayar

mengarungi asma yang samudra.

2013

Lelaki Pemanah Bintang

by ;Syair Kelana

kini terpuruk renta di ketiak malam.
jemarinya kaku terkepang dlm kebekuan.
jangankan mementang gendewa.
anak panahnya berhamburan pun tak kuasa diraihnya.

kini terkapar di bait puisi usang.
waktu tlah meluruhkan keangkuhannya.
gugusan bintang menertawakan kekalahannya.
lelaki itu.. pecundang

kini tak garang lagi.
tambun tak mampu bergerak lantang.
dia telah kalah dengan luka di sekujur tubuh.
kesumat tlah menjadi bumerang kehidupan.

buntok 16082013

Puisi Hari Ini

By ; Wanto Tirta

telah sekian tulisi kehidupan
rona warna berjuta mata
memandangi dan memahati
prasasti
hari ini mencatatnya kembali
tanpa diminta tetap memberi
berlayar dan menyiangi hari

butiran embun menggenang suci
cerita bermain-main pada apa
tahun singgah di beranda hati
menumpuk macam rasa
diaduk semesta

telah sekian bumi memeluk erat
dalam tangis dan tawa
helaan nafas tangis gemetar
denyut berdetak menghimpun waktu
laju menderu berseru pada kalbu

berbilang hari
di sini memaknai
tiap apa berkelebat
pula kan mencatat dan menggugat

impian telah jauh beterbangan
melambaikan kenangan demi kenangan
mengikat di pelataran kehidupan
menghias bunga rampai kembang setaman

kracak 14082013

Jumat, 09 Agustus 2013

Kencan Gerimis di Malam Fitri

by ; Duta-D

aku, kau mengencani malam
dengan gerimis
yang turun diamdiam

sesayup takbir
sabung menyabung
dari bibir ke bibir
lantas meluap pada Ramadhan akhir

nikmati saja kemenangan ini
meski dahaga
setidaknya, gerimis telah menuntun kita
pada hari esok yang fitrah

: lusa, entah?

Palembang, 1 Syawal 1434 H

Padamu

by : Bambang Irianto


pekat malam bersimbah lelah
menanti harap kita bercakap
pada tangga yang merapuh
setelah jenuh mencari jalan
diujung sana kulihat istana
menunggu pongah
merayu kalbu menggoda sukma
namun tak kulihat labuh yang mana ku tempuh
kuhimpun segenap rasa
pada titik nur fana
tak tampak juga
kuhimpun segenap bayang
bayang akuku hilang
raib dalam hempasan badai
putus semat benang duniawi
pada ruh yang gintang gemintang
tak kulihat juga
jalan itu masih gelap
akankah aku harus kembali
ke Rahim yang hakiki
lalu kembali berjanji
dan berucap sumpah sakti
" Alastu birobbikum,...?"
agar jalan ini terang benderang
jalan makrifatku buntu
sesatkah naluri cintaku
yang alfa mengasah rasa
hingga bebal mambatu
berkali ucapku ulang
pada malam dingin menulang
Hu,....
membias ke puncak 'arasy
Al Haq pun tak menyapa
tidak juga Nur
jangankan tiang yang bergoncang
debu jasad pun tak bergeming
apa salahku Robby
hingga kau selubungi jalan itu
jalan menuju rindu hakiki
tolong aku Rabb..
karena aku tau
Kepada-Mu ku aturkan sembah
tentu padamu kuminta tolong

Pelataran mesjid ABMP,02:08:13/14:00

Kau, Aku dan Pintu

by ; Riyanto

dedaun pintu itu selalu terkunci
sebelum mataku dan mata-mata penghuni
rumah yang aku diami terpejam

tetapi bukan tak mungkin bilamana diam-
diam kau membukanya, tanpa kunci yang
tak pernah aku berikan

ya, diam-diam kau membukanya
tanpa derit yang sebelumnya menjadikan
malam dalam kepingan

dan tak lagi dalam hitungan.

Agustus, 2013

Benar - Tidak

by : Ady Harboy

di ujung jalan
seorang Nenek tua renta mengkais sampah
di atas mobil mewah
sang pejabat melihat getir tak dapat berbuat apaapa
sesungguhnya
kesenjangan itu milik siapa
bilakah kau menjawab satu dua patah kata
dan atau turut larut meninabobokkan perhatian yang salah
demi kemaslahatan ‘benar –tidak’ apa jalan keluarnya
dunia memang seperti dua kutup tak saling tutup
bahkan dimana-mana saling sikut menyikut
bahkan nyawa barang mainan dipermainkan
malah mempermalukan keberadaan wujud itu
malu tak dapat disangkal
kisahnya pun banyak tumbal
dua-duanya bebal
siapa menyangka?

MP - 5 Agustus 2013

Lagu Indah Sebening Hatiku

by : Siamir Marulafau

lagu kau nyanyikan syahdu selalu
menghempaskan bulu kuduk kelangit yang biru
seiring janjiku sirna tidak akan besemai
denganmu,yakinkah itu?

nyanyian kau lukiskan dengan tali gitar
bergetar ke relung hatiku,di mana aku tertegun
sampai batas impian kurindukan selalu
meskipun disaat senja bahteraku terhempas badai kelabu

namun aku semakin tak perduli karena janjiku bukan
sembrang janji,aku yakin dalam aksara laguku berlapang
dada menerima kisahku pada jalan tak ada ujung
walaupun hanya sebatas dunia maya kurenung

lagu kau nyanyikan menyayat kalbuku disaat aku
termenung bahwa petikan gitarmu mengubah jiwa ragaku
walaupun hidup kutempuh sepertinya cahaya di atas
gunung kudaki pada masa lalu

lagumu adalah puisiku indah sebening hatiku
bergelimang dalam kalbu
terpisahkan tidak dengan kerinduanku
kepasrahan ketulusan demi sahabatku terbayang di wajah
selalu meskipun aku membacakan puisiku di atas
langit yang biru

sm/06082013

Lelaki Yang Bermata Api

by ; Aby Santika

Seperti yang telah kau kenal diriku
lelaki yang berangkat dari penyangkalan agung
lelaki yang lupa kapan dan dimana waktu pulang
setiap langkah telah terlaknati sebagai kenabianku
; aku melilitkan pandangan seperti ular bermata api

Biar segala karma seperti kesucian yang lantak
sebab selalu ada luka untuk menguji
seribu mata akan menyaksikan jasadku ditepikan lahat
ketika segala kenyerian masih berkutat pada rimba kekosongan

Namun, aku telah bersekutu dengan tubuhku
kehendak terlalu lemah seperti biji pelir yang terkulai
memuncratkan birahi ke puncak api
hingga duri tak akan bersimbah darah
sebab diriku adalah api! pada setiap bola mataku adalah bara melebihi neraka!
" Aku akan tetap hidup dari setiap penyangkalan; jiancuk !!"



Aby Santika

Blitar,
07 Agustus 2013.

Catatan Kecil di Sebuah Pondok Cinta

by ; Denting Kemuning

mengalun diantara hening
suara lirih kidungmu
sepoi senja semilir hangatkan netra
samar bayangmu
menari di kubangan kenangan

lembut jiwamu rekahkan lagi sebuah catatan
yang pernah tertulis

ku sapu hangat air di pipi
rahasia sebuah rasa
kan tetap tersimpan
hingga waktu meluruhkannya

Jkt, 070813

Rindu dan Gelora Cintaku

by ; Qomaruddin Assa'adah

Tunai sudah percumbuan kita
Kecupan demi kecupan telah menguap ke udara
Sungguh percintaan yang maha indah
Antara aku dan bulan suci-Mu, ya Robb

Betapa singkat pertemuan kita
Betapa kangenku masih membara
Betapa lapar dahagaku pada-Mu belum seberapa
Betapa dosa-dosaku ingin segera sirna

Duh Gusti
Ijinkan jiwa raga ini tetap merindu bulan terindah-Mu
Hingga percumbuan tahun-tahun berikutnya
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Biarkan cintaku pada kebesaran-Mu selalu bergelora

[Kembang Langit, 1 Syawal 1434 H]

Rinduku Masih Untukmu

by ; Ayuk Reog Mbgedhespuol

Rinduku serupa angin
yang senantiasa dapat
kau hirup disetiap saat,

Rinduku serupa matahari
yang senantiasa ikhlas berikan
sinar agungnya dibentangan bumi,

Rindukupun serupa rembulan
dan juga kerlipan bintang
yang senantiasa berikan cahya
dan kerlipnya disetiap malam,

Maka tetaplah nikmati indahnya
rinduku yang masih selalu ada
disetiap langkah dan saatku,

Agar kau tau bila kaulah
satu-satunya pemilik rinduku
dan telah menjadi sandaran
dalam kehidupanku .

Salam Ramadhan,,04082013.

Kesetiaan

by : Nunung Noor El Niel

ada jarak, ada rentangan, membuatmu selalu saja
ditarik ke dalam lingkaran kebimbangan
lihatlah diriku yang koyak oleh waktu, tercabik
oleh setiap erangan yang kau ciptakan
sehingga setiap inci dari tubuhku tak bernilai

ada lekuk, ada ceruk yang dalam, di mana kau
selalu menyelusup ke dalamnya, dan kau tahu
aku di sana bersemayam dalam keputusasaan
dan imanku rapuh dalam keyakinan
hingga aku tak percaya lagi pada kebenaran

kecuali cintamu, selalu berusaha kugenggam,
dengan penuh ketulusan tanpa perduli, jika
kau berulangkali mengikisnya dengan keangkuhan
hingga kadang membuatku terlempar keluar
dari batas-batas keyakinanku atas cintamu

selebihnya aku hanya dapat bertahan, sekalipun
aku harus terbenam dari sebuah kenyataan
di mana kaumenistakan harapanku, karena
kau belum juga dapat memahami keberadaanku
sebagaimana apa adanya diriku

tapi suatu waktu kau akan tahu, jika semua itu
adalah milikmu yang telah kupersembahkan padamu
bahkan tanpa kusisakan sedikit pun untuk diriku
dan itulah rahasia keabadian cintaku, jika aku
tetap melangkah di sisimu hingga akhir waktu




Dps09082013
Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah