by ; Adri Sandra
kita kembali berlayar, menuju sebuah pulau
tapi musim di matamu buram dan keruh, menguap di udara
memayungi jalan perahu
"badai itu, menggelembung dalam diriku!" ujarmu
seketika gelap merapat, kerdip lentera bercermin dalam buih
aku tetap mendayung, malam dan angin berselisih
dan badai dalam dirimu bertiup kencang, menggelombangkan laut
membentur dinding-dinding karang, hujanpun gugur dari awan
merintik sepanjang gelap menutup jalan ke tujuan
"kita entah di mana!" katamu
"kita entah siapa!" kataku
di laut yang sama, berbenturan angin dan cuaca
sebuah pulau; perjalanan malam ke siang, siang ke senja
jarak itu semakin jauh, digulung kilau
"kita di alam mimpi!" ujarmu
dan kita merasakan tak lagi punya negeri
selain musim dan kabut, berarak dalam diri.
Air Hitam, 12)
"badai itu, menggelembung dalam diriku!" ujarmu
seketika gelap merapat, kerdip lentera bercermin dalam buih
aku tetap mendayung, malam dan angin berselisih
dan badai dalam dirimu bertiup kencang, menggelombangkan laut
membentur dinding-dinding karang, hujanpun gugur dari awan
merintik sepanjang gelap menutup jalan ke tujuan
"kita entah di mana!" katamu
"kita entah siapa!" kataku
di laut yang sama, berbenturan angin dan cuaca
sebuah pulau; perjalanan malam ke siang, siang ke senja
jarak itu semakin jauh, digulung kilau
"kita di alam mimpi!" ujarmu
dan kita merasakan tak lagi punya negeri
selain musim dan kabut, berarak dalam diri.
Air Hitam, 12)
selalu menyukai karya mas Adri Sandra... nice!
BalasHapus