Senin, 31 Desember 2012

Sekerat Sabda

by ; Aby Santika

Silahkan pulang! O kekasih yang jatuh di awal zaman
kesangsianku mendurhakai sabda yang membuat dada tersalib
segala perburuan hanyalah perjamuan di alir jejakku ketika air mata menjadi pakir
kita bersua; aku pun memeluk mimpi yang kau titipkan

Zaman yang pernah membuat juga kita terjerembab, lalu terasing
meski aku harus merunut bebayang lanun di antara orgasme harapan yang menujumu
apa yang bisa aku timba dari sekerat sabdamu ketika kau berhenti mengaji hidup sebagai ilham?
- meski di sebuah pintu aku bersujud menyembah kikir yang bersalam kepadamu

"letakkan tangismu," katamu.
"sungai-sungai bebulir air mata memberi api terhadap arus yang kau kabarkan..."
: kita adalah Khidir penguasa lautan, menghunus umpatan dengan tombak!

O sang kekasih, aku membaca berjuta sabda yang tergurat di daun pelawa
silahkan kau pulang menuju hal ihwal sebuah kiblat yang batunya kita pahat
kita kembali mengembara rindu sebagai pelancongan pada satu takdir
dan menjadikan ritmis waktu sebagai tempat berkhidmat agar kita saling mengingat

Karena di seberang, kisah yang mengunci membuatku bagai tugu
tetali tubuhku berkumpar seperti ular yang paling berbisa
sungguhkah aku harus berdiam menyalibkan: alif dengan abjad?
kau tersenyum dalam kesedihan di sekerat sabda yang melayang
dan aku meski sang Khidir penguasa lautan
: aku terbakar!

Bandung,
27 Desember 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah