by ; Agus Chaeruddin
Titania . . .
rinduku sudah menjadi serbuk debu tak berarti
yang akan lenyap terhembus dengus nafasmu
Berjuta harap pernah ku untai di tiap detik gerakmu lalu ku patri di bingkai hatimu
agar denyut jantungku seirama dengan derit pintu yang kau buka dan tutup untuk menyambut dan menghantarku
Kau beri aku aroma mawar namun mengapa durinya kau tusuk jua dihatiku
lalu kau sembunyi dan berlalu pergi tanpa tinggalkan jejak untuk kucari keberadaanmu
Kau tebar kabut di pandang mataku
agar kau tak tampak sedang mengintaiku
namun rinduku menutupi akal sehatku hingga kesempurnaan begitu kental melumuri dirimu
Inikah caramu menguji kesetiaanku ?
Atau kau hanya ingin bercanda dengan ombak putih yang bergulung
kepantai lalu kau berlari menghindar dari basah dan rasa asinnya ?
Titania . . .
hapuslah namaku dan diriku dari niat burukmu yang kau rencanakan
karena aku bisa segarang dan sebuas harimau
auuuummm. . . .
(AC071212) 22:43WIB KUTABARU-TANGERANG BANTEN
Berjuta harap pernah ku untai di tiap detik gerakmu lalu ku patri di bingkai hatimu
agar denyut jantungku seirama dengan derit pintu yang kau buka dan tutup untuk menyambut dan menghantarku
Kau beri aku aroma mawar namun mengapa durinya kau tusuk jua dihatiku
lalu kau sembunyi dan berlalu pergi tanpa tinggalkan jejak untuk kucari keberadaanmu
Kau tebar kabut di pandang mataku
agar kau tak tampak sedang mengintaiku
namun rinduku menutupi akal sehatku hingga kesempurnaan begitu kental melumuri dirimu
Inikah caramu menguji kesetiaanku ?
Atau kau hanya ingin bercanda dengan ombak putih yang bergulung kepantai lalu kau berlari menghindar dari basah dan rasa asinnya ?
Titania . . .
hapuslah namaku dan diriku dari niat burukmu yang kau rencanakan
karena aku bisa segarang dan sebuas harimau
auuuummm. . . .
(AC071212) 22:43WIB KUTABARU-TANGERANG BANTEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar