Sabtu, 24 November 2012

TANAH LAPANG

By :  Agus Chaerudin


Sang belalang terbang ke tanah lapang
lalu hinggap di serumpun semak ilalang
sang jangkrik sembunyi dibalik bilik sambil mengerik suaranya berisik

Rerumputan gerah rambutnya telah tumbuh meliar hingga ke tepi pematang sawah
lalu memohon pada sang kambing, kerbau, sapi, rusa
dan kuda untuk mencukurnya
agar lapangan ini tampak segar dan aman bagi anak-anak yang ingin bermain
di atasnya

Musim hujan yang lalu tak ada seorang anak pun yang mau sekedar lewat di atas tubuhku
mereka takut pada angin puting beliung yang gemar menculik anak kecil lalu diberikan ke nenek grondong tuk dijadikan tumbal kecantikannya

Ayo sahabat-sahabatku cepat potong rambutku ini karena musim panas akan segera datang
tubuhku sudah pegal linu tertimpa bencana banjir kemarin
mungkin juga aku masuk angin
aku sudah tak sabar kaki-kaki mungil itu menginjak-injak tubuhku dan berlarian mengejar layang-layang
bermain bola kaki
bermain bola kasti, galasin,
tapak gunung dan terserah mereka mau main apa, asalkan senang dan bahagia

Di panas kemarau yang membakar rambut rumputku hingga kuning kering aku masih melindungi dan menyisakan akarnya agar dimusim penghujan tumbuh bertunas hijau kembali
akulah tanah lapang yang selalu menjadi sahabat sejati bagi anak-anak kreatif, ceria dan periang . . . .

(AC161112) 00:56WIB KUTABARU-TANGERANG BANTEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah