By :
Angel Bintang Parahyangan
Jerit dan tangisan tak terdengar lagi,
Salam , sapa juga tawa dan canda lenyap seakan
Terbang bersama angin dan tak kembali
Hanya wajah-wajah dingin, wajah hampa
Kelam tergurat tanda, dan kemarahan mengangkasa
Semua sirna, semua bangkit dan semua siaga
bersama dentuman suara bom dan mesiu
Langkah-langkah terhenti, terhadang banjir darah pasang
dan jasad-jasad terlihat di jalan-jalan
sebuah fragmen keangkuhan, arogansi terkutuk
tak pandang bulu,
apa salah mereka, bila menuntut kemerdekaan
negerinya yang terampas
apa salah bocah-bosah malang yang juga ikut menderita
tak ada kepedulian dunia, kata-kata hanya sia-saia
di telan kesombongan
tapi lihatlah, apakah mereka menyerah, takut, lalu lari
dari setiap pertempurannya?? Tidak…
mereka tahu, Allah tidak buta, bila mati, mereka syahid
dan generasi-generasi keturunan mereka adalah manusia baja
yang tahan derita, senjata dan laras-laras senapan mereka...
Al-Majardah 22/11/2012
Salam , sapa juga tawa dan canda lenyap seakan
Terbang bersama angin dan tak kembali
Hanya wajah-wajah dingin, wajah hampa
Kelam tergurat tanda, dan kemarahan mengangkasa
Semua sirna, semua bangkit dan semua siaga
bersama dentuman suara bom dan mesiu
Langkah-langkah terhenti, terhadang banjir darah pasang
dan jasad-jasad terlihat di jalan-jalan
sebuah fragmen keangkuhan, arogansi terkutuk
tak pandang bulu,
apa salah mereka, bila menuntut kemerdekaan
negerinya yang terampas
apa salah bocah-bosah malang yang juga ikut menderita
tak ada kepedulian dunia, kata-kata hanya sia-saia
di telan kesombongan
tapi lihatlah, apakah mereka menyerah, takut, lalu lari
dari setiap pertempurannya?? Tidak…
mereka tahu, Allah tidak buta, bila mati, mereka syahid
dan generasi-generasi keturunan mereka adalah manusia baja
yang tahan derita, senjata dan laras-laras senapan mereka...
Al-Majardah 22/11/2012
Kelam tergurat tanda, dan kemarahan mengangkasa
Semua sirna, semua bangkit dan semua siaga
bersama dentuman suara bom dan mesiu
Langkah-langkah terhenti, terhadang banjir darah pasang
dan jasad-jasad terlihat di jalan-jalan
sebuah fragmen keangkuhan, arogansi terkutuk
tak pandang bulu,
apa salah mereka, bila menuntut kemerdekaan
negerinya yang terampas
apa salah bocah-bosah malang yang juga ikut menderita
tak ada kepedulian dunia, kata-kata hanya sia-saia
di telan kesombongan
tapi lihatlah, apakah mereka menyerah, takut, lalu lari
dari setiap pertempurannya?? Tidak…
mereka tahu, Allah tidak buta, bila mati, mereka syahid
dan generasi-generasi keturunan mereka adalah manusia baja
yang tahan derita, senjata dan laras-laras senapan mereka...
Al-Majardah 22/11/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar