By, Sri Sudarianti
Kunyalakan dian
kuletakkan disudut kelam
agar dalam temaram
terlihat olehmu segala kalam
Terjaga kita dalam banyak malam
hingga, tersanderalah mimpi
pada penjara-penjara hati
lalu sepi adalah teman
Akh, keluh menyeruak
dari bibir kita tanpa terucap
erangan lirih bangunkan imajinasi
mengerogoti pikiran
mengunyah perasaan
Tiba-tiba, menyalalah api
laksana mercusuar terangi segala
jarijemari bertautan
pikiran-pikiran berpagutan
bersembunyi
diantara relung-relung malam
lalu kita mabuk
dalam suka cita yang suram
Mataram, 26 Sept ' 12
terlihat olehmu segala kalam
Terjaga kita dalam banyak malam
hingga, tersanderalah mimpi
pada penjara-penjara hati
lalu sepi adalah teman
Akh, keluh menyeruak
dari bibir kita tanpa terucap
erangan lirih bangunkan imajinasi
mengerogoti pikiran
mengunyah perasaan
Tiba-tiba, menyalalah api
laksana mercusuar terangi segala
jarijemari bertautan
pikiran-pikiran berpagutan
bersembunyi
diantara relung-relung malam
lalu kita mabuk
dalam suka cita yang suram
Mataram, 26 Sept ' 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar