Rabu, 26 September 2012

Rumah Pantai

by ; Susilaning Setyawati

"kau tancapkan jangkar kembaramu di pantaiku, "

diantara dua sisi dermaga besar pelabuhan,kau telah memilihku pantai landai yang sepi, tak banyak kapal besar dan pesiar, sebab katamu kau juga hanyalah perahu layar"

kau pun telah memukau ku sehingga seribu kali aku katakan wow, rayuanmu berbisik dan berhembus seperti rayuan pulau kelapa yang menjaga pantai ini
dan kau layari rahimku dengan darah dan keringatmu,maka pantaiku di tengah kampung riuh oleh anak-anak nelayan yang mengurai jala-jala putus itu menyambung kan kembali , kau jala juga aku dan anak-anak itu ke dalam perahumu

aku pun hanya mengikut ketika kau titipkan cangkul dan bajak itu sebab kau muhrim , satu-satunya muhrim yang kuijinkan memasuki kamar tamu di rumah pantaiku sejak aku terdampar di pulau garam tanpa asam ini.

aku sesekali melihat ramainya pelabuhan dan dua dermaga besar yang mengapit pantaiku, angin sesekali kusimpan agar rindu hanya sekitar pantai pasirku

SS , 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah