Rabu, 26 September 2012

Lelaki

by ; Pangeran Ketapang

Di dadaku masih ada tanda itu, diukirkan Bapak
dengan rasa bangga yang jumawa, seekor kambing
dengan tanduk yang paling gagah serta hangat
dan harum do'a dari emak. "Ingat, anakku, ini
adalah lambang kelaki-lakian".
Dadaku bidang bagai padang pertempuran.
Membusung seperti burung.
Kusembunyikan pedih ke dalam malam,
sebab sejenak angin datang dari arah tak terduga,
sebelum tubuhku menjelma perjalanan bagi gejolak hati.

Dari hari ke hari, Bapak sempatkan mengajak aku
melihat pertempuran demi pertempuran. Kadang
aku temukan betapa pertempuran menjanjikan
tawa yang manis. Tapi, rupanya tawa manis tak
pernah cukup untuk membuat simpul senyum
yang biasa Bapak sunggingkan di bibirnya.
Dengan tujuhpuluh tujuh mantra yang sekarat,
Bapak mulai melepaskan kereta-kereta kuda ke padang kurusetra,
sajian kepada leluhur yang
mengajarkan cara bersyukur tanpa ukur.
Sajiankepada denting kilau anak panah yang menyusun
kesepian di lipatan matanya. Serta kepada do'a
yang tak lelah mengucap sabar tanpa batas.
juga kepada segala musim yang menciptakan
uban-uban di tebal rambutnya.


Punggungnya sedikit membungkuk menanggung
lelah hari tuanya. Bapak menatapku dengan rapuh.
"Kelak, aku menghilang dari pandangan. Jangan risau
atau bersedih, aku tak pergi hanya ada di langit mempersiapkan
segalanya bagi kalian. jangan lupa untuk berkhabar."
Kulihat senyum emak di matanya. Bapak bersegera
menenteng sajadah pergi ke mushola. Langkahnya
terlihat limbung menyambut senja. Orang-orang
membicarakan suara derap kakinya yang tak lagi
sanggup mengusir burung-burung dari balik rimbun
daun.

"Aku pergi merantau sebentar, pak. Menawarkan
dada sebidang kepada gemuruh pertempuran. Jika
kelak aku kembali, akan kubawakan kau sepasang
ikan cupang adu. Kita kawinkan di dalam kolam belakang
rumah.Agar nanti kemilau warna kelaki-lakian yang jumawa
dapat membiakkan gema dan riuh rendah kisah cinta masa mudamu."


Aku bawakan juga tongkat dan suster cantik untuk mengatasi
masalah kaki dan rabun senja yang acapkali membuatmu menggerutu.



16.09.2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah