Selasa, 18 September 2012

HUJAN MASA DEPAN

by ; Smith Rain

Dan diammu masih misteri
ingatanku meresap ke ruang masa
tempat dahulu kau merenungi takdir
telah kukatakan aku akan datang
telah kupastikan aku tak hilang
Maka,
jangan senja dianggap durja
indahnya masih milikmu

Sepintas langit berduka
ataukah hanya aku
memandangnya begitu?
Sebaris riak tersisa
mendung di teduh mata
lagi-lagi kata yang sama menepukku
ya, rindu!
Lahir dari gelisahku tentangmu
ketika angin angkuh bawakan pesanku

Kita menimbun harapan
memupukinya dengan kata-kata yang gigil
sendu dalam syahdu
terbang dan merayu Tuhan
dan kini kita menunggu
saat-saat Dia menautkan ribuan
doa
dalam terang yang nyata

Akan ada lagi
siraman hujan masa depan
napasmu berhembus bahagia
badai kehidupan bukanlah deritamu sendiri
dan tetap kugaungkan
aku takkan hilang
aku di sini
aku tak pernah pergi

Kini dan nanti,
aku adalah segalamu
tumpahkan setiap asa
yang tak mampu kau rengkuh
kau pun segalaku
yang kucahayakan dengan kasih sayang

Pikiranku mengalun sama denganmu
beradu di setiap sujud
tentang masa depan
; ketika bahtera itu
menjadi surga tawa kita
ketika suara buah hati
memejamkan sepi
semoga kau dan aku, satu!

(Menjemput senja, 31 Agustus 2012. Masih untukmu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya semoga semua artikel di blog ini dapat bermanfaat untuk mempererat silaturahmi antar pujangga dan jangan lupa kembali lagi yah