by ; Iskandar Idris
Ku lalui sujud-sujud malamku
Menghujam kening di atas sajadah batu
Menyatu di setiap desah nafsu
Merasuk syahdu di relung Qolbu
Ayat-ayat cinta-Mu mengeja makna
Ku lantunkan dari kedalaman jiwa
Meski tak bernada
Aku mencintai-Mu dengan rasa
Tak kan pupus meski dirajam bara neraka
Aku mencintai-Mu dengan hati
Tak kan musnah walau tersakiti
Cinta-Mu begitu menyiksa
Meski telah ku curahkan segala rasa
Rindu-rindu berseteru di ujung muara
Pemenang bersenang-senang berlayar menuju laut
Pecundang meratap pasrah kembali menyerah
Ayat-ayat ancaman-Mu merapuh sukma
Ku dendangkan tanpa henti
Meski tak jua mengerti
Aku membenci-Mu dengan dendam membara
Tak kan pupus meski disuguhi kenikmatan Syurga
Aku membenci-Mu dengan amarah
Takkan musnah walau mengalir darah dan nanah
Benci-Mu begitu mempesona
Meski telah ku musnahkan segala siksa
Dirajam rindu-Mu, oh selalu ku damba
Merasuk di relung-relung hati sang pemuja
Beranda Hati. Wisma Bahagia. l 2012/
Ayat-ayat cinta-Mu mengeja makna
Ku lantunkan dari kedalaman jiwa
Meski tak bernada
Aku mencintai-Mu dengan rasa
Tak kan pupus meski dirajam bara neraka
Aku mencintai-Mu dengan hati
Tak kan musnah walau tersakiti
Cinta-Mu begitu menyiksa
Meski telah ku curahkan segala rasa
Rindu-rindu berseteru di ujung muara
Pemenang bersenang-senang berlayar menuju laut
Pecundang meratap pasrah kembali menyerah
Ayat-ayat ancaman-Mu merapuh sukma
Ku dendangkan tanpa henti
Meski tak jua mengerti
Aku membenci-Mu dengan dendam membara
Tak kan pupus meski disuguhi kenikmatan Syurga
Aku membenci-Mu dengan amarah
Takkan musnah walau mengalir darah dan nanah
Benci-Mu begitu mempesona
Meski telah ku musnahkan segala siksa
Dirajam rindu-Mu, oh selalu ku damba
Merasuk di relung-relung hati sang pemuja
Beranda Hati. Wisma Bahagia. l 2012/
puisi yang penuh makna,
BalasHapussangat dalam
salam anak balai 50