by ; Arya Ksatria Kekasih Dewa
Jika engkau bertanya...
''Kenapa selalu tentang anyirnya luka yang menggema...!?
Kenapa begitu betah aku bercengkrama dengan derita...!?
Tidak lelahkah aku melenggokan tarian duka...!?
Tidakkah ingin aku terbebas dari lintasan prahara yang mendera...!?''
Maka dengarlah penjelasanku...
Angin berhembus dari segala arah
Namun angan terlanjur tertuju pada satu arah
Seribu celah menawarkan kemungkinan dari segala penjuru
Tapi ingin tak hendak bergeming pada satu tuju
Jadi biarlah ini menjadi sebuah tanda
Selama masih terdengar langgam rindu mengalun pilu
Selama masih kau dengar nyanyian duka menyayat qalbu
Maka...
Itu pertanda aku masih setia
'Jangankan cuma sepuluh kali kau berganti pasangan
Seribu kalipun aku tetap menanti
Satu pesanku...
Tetapkanlah langkah pada niat suci
Tetaplah mencari ridho Illahi
Agar tidak ternoda kesucian cinta
Agar tiada cemar kebeningan jiwa'
{Aku bisa saja berlalu
Namun belum kulihat janur kuning melengkung diberandamu}
AKK'D
Tidak lelahkah aku melenggokan tarian duka...!?
Tidakkah ingin aku terbebas dari lintasan prahara yang mendera...!?''
Maka dengarlah penjelasanku...
Angin berhembus dari segala arah
Namun angan terlanjur tertuju pada satu arah
Seribu celah menawarkan kemungkinan dari segala penjuru
Tapi ingin tak hendak bergeming pada satu tuju
Jadi biarlah ini menjadi sebuah tanda
Selama masih terdengar langgam rindu mengalun pilu
Selama masih kau dengar nyanyian duka menyayat qalbu
Maka...
Itu pertanda aku masih setia
'Jangankan cuma sepuluh kali kau berganti pasangan
Seribu kalipun aku tetap menanti
Satu pesanku...
Tetapkanlah langkah pada niat suci
Tetaplah mencari ridho Illahi
Agar tidak ternoda kesucian cinta
Agar tiada cemar kebeningan jiwa'
{Aku bisa saja berlalu
Namun belum kulihat janur kuning melengkung diberandamu}
AKK'D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar