by ; Arya Ksatria Kekasih Dewa
Dari awal aku sudah tahu
Aku sudah menduga siapa kamu adanya
Seharusnya
Aku membentengi diri
Tak seharusnya
Kugemakan senandung yang
membuai hati
Namun harus bagaimana lagi
Aku lemah pada satu sisi
Tak ada tameng tertangguh yang sanggup menghadang terjangan pesona ini
Tak mampu lagi kubahasakan kata
Selain kekaguman ini
Ketika hamba sahaya disapa tuan Putri
Maka sang fakirpun mengawang
Melayang-layang dimabuk kepayang
Lalu...
Salahkah aku
Bila menjadikan
fenomena ini sebagai Bunda dan ibunda dari seluruh pemikiran dan perenunganku...!?
Kini...
Dalam hening sepi
Ditengah kemelut jiwa ini
Dengan dada berdebar
Tulus kuucap maaf untuk situasi ini
Salam santun dalam damai
(Sambil menjura penuh hormat)
Wassalammu'alaikum...
AKK'D
Aku membentengi diri
Tak seharusnya
Kugemakan senandung yang
membuai hati
Namun harus bagaimana lagi
Aku lemah pada satu sisi
Tak ada tameng tertangguh yang sanggup menghadang terjangan pesona ini
Tak mampu lagi kubahasakan kata
Selain kekaguman ini
Ketika hamba sahaya disapa tuan Putri
Maka sang fakirpun mengawang
Melayang-layang dimabuk kepayang
Lalu...
Salahkah aku
Bila menjadikan
fenomena ini sebagai Bunda dan ibunda dari seluruh pemikiran dan perenunganku...!?
Kini...
Dalam hening sepi
Ditengah kemelut jiwa ini
Dengan dada berdebar
Tulus kuucap maaf untuk situasi ini
Salam santun dalam damai
(Sambil menjura penuh hormat)
Wassalammu'alaikum...
AKK'D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar