by ; Laila Situs
Di sesaki hegemoni tanpa aparatus
Bisu buyu
Di kerokan batok berjejak parut
Kerikil keringat menyapu
Dengan senyum apati
Di kerongkongan paku
Dengan wasiat:
Tangan dan perut satu
Bersempoyong laku
Di padang hijau bumi subalku
Lalu
Tak pahit di nisan-nisan penjajahan anakmu
Meraja dengan tonggak kuku
Mencengkeram di kulit hitam dan putihku
Tak adakah raungan dari sebal-sebalnya waktu?
Tak terdengarkah petiran itu?
Semu kuah di gurun agung
Berselir suak di manisan merdu
Selasa, 21 Agustus 2012
Dengan senyum apati
Di kerongkongan paku
Dengan wasiat:
Tangan dan perut satu
Bersempoyong laku
Di padang hijau bumi subalku
Lalu
Tak pahit di nisan-nisan penjajahan anakmu
Meraja dengan tonggak kuku
Mencengkeram di kulit hitam dan putihku
Tak adakah raungan dari sebal-sebalnya waktu?
Tak terdengarkah petiran itu?
Semu kuah di gurun agung
Berselir suak di manisan merdu
Selasa, 21 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar