by ; Oscar Amran
sayang, di musim ini kemarau menjuntai panjang
tanah gering melenguh, kerontang
mendung membatu di langitlangit
sawah sepiring menangis tanah retak
embunpun enggan menyapa dedaunan
air tinggal sesauh bayangan basah
padi menguning pecah
panen kita merupa pilu
di tanah tinggi, para petinggi melempar sesajen
menggunting amanah di setiap tahta
ributribut mengumpul massa, berebut suara kuasa
biarkan saja mereka mendusta dan melempar bola api itu ke istananya
kita dalam dimensi waktu yang berbeda
kita tidak ada dalam peta
sayang, genggamlah segala pinta sampai langit menangisi bumi
biarkan anak-anak kita membelai angin
memainkan desirnya, meniup seruling padi
dan suaranya akan menggema memecah lelangit
sayang, bertahanlah dengan cinta dan do’a
Tuhan masih cinta
(bojongkulur, 21/09/12)
embunpun enggan menyapa dedaunan
air tinggal sesauh bayangan basah
padi menguning pecah
panen kita merupa pilu
di tanah tinggi, para petinggi melempar sesajen
menggunting amanah di setiap tahta
ributribut mengumpul massa, berebut suara kuasa
biarkan saja mereka mendusta dan melempar bola api itu ke istananya
kita dalam dimensi waktu yang berbeda
kita tidak ada dalam peta
sayang, genggamlah segala pinta sampai langit menangisi bumi
biarkan anak-anak kita membelai angin
memainkan desirnya, meniup seruling padi
dan suaranya akan menggema memecah lelangit
sayang, bertahanlah dengan cinta dan do’a
Tuhan masih cinta
(bojongkulur, 21/09/12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar