by ; Syair Kelana
Kumerindukan rindumu
Yg tergores di riam perkasa
Bebatuan membentuk bukit
Ketika Sungai Barito mulai kering dangkal
Seperti suara angin..
Desah nafasmu memburu waktu
Di senandung yg tak pernah usai
Meninggalkan jejak tapak kaki mungil di dinding hati
Ku merindukan rindumu
Pada sajak yg terpotong
Pada torehan memanjang lingkar pohon karet
Terbaring di kampung sunyiy tanpa penerangan listrik
Bercerita tentang perkasanya burung Antang
Tentang panglima yg maha sakti
Tentang tetua adat yg maha bijaksana
Kumerindukan rindumu
Yg pernah kau titipkan di jentera waktu
Karna aku tak perlu menunggu
Karna waktumu telah sampai
Lorong masa 07102012
Muara babuat~Tumbang lahung
Murung raya.
Seperti suara angin..
Desah nafasmu memburu waktu
Di senandung yg tak pernah usai
Meninggalkan jejak tapak kaki mungil di dinding hati
Ku merindukan rindumu
Pada sajak yg terpotong
Pada torehan memanjang lingkar pohon karet
Terbaring di kampung sunyiy tanpa penerangan listrik
Bercerita tentang perkasanya burung Antang
Tentang panglima yg maha sakti
Tentang tetua adat yg maha bijaksana
Kumerindukan rindumu
Yg pernah kau titipkan di jentera waktu
Karna aku tak perlu menunggu
Karna waktumu telah sampai
Lorong masa 07102012
Muara babuat~Tumbang lahung
Murung raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar